Jumat, 01 Oktober 2010

SEJARAH KOMATSU

PT Adaro Energy Tbk bersama PT United Tractor Tbk dan Komatsu Ltd akan melaksanakan proyek bahan bakar biodiesel di Indonesia. Proyek ini bertujuan menciptakan operasi tambang yang ramah lingkungan yang berkelanjutan. PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batu bara yang 100 persen sahamnya dimiliki Adaro Energy. Perusahaan pertambangan yang berlokasi di Kabupaten Tanjung, Kalimantan Selatan, ini memproduksi 42 juta ton batu bara per tahun atau kedua terbesar di Indonesia setelah Bumi Resources Tbk.

Produksi batu bara Indonesia sekitar 220 juta ton per tahun dengan 160 juta ton diekspor. Sekretaris Perusahaan Adaro Andre J Mamuaya, mengatakan, proyek Biodiesel Fuel itu akan dimulai pada Maret 2010.

Proyek ini akan dimulai dengan memproduksi bahan bakar biodiesel dari jarak (jatropha) dan tanaman bahan baku biodiesel lainnya, serta mengoperasikan truk pembuang (dump truck) Komatsu berkapasitas 90 ton berbahan bakar biodiesel di tambang batu bara Adaro Indonesia. Sekretaris Perusahaan United Tractor Sara Loebis menerangkan, Komatsu akan mendirikan pabrik bahan bakar biodiesel dengan kapasitas 1-2 juta ton per hari di areal konsesi tambang batu bara Adaro Indonesia. Di lokasi yang sama, Komatsu juga akan membangun laboratorium untuk menjamin kualitas biodiesel yang diproduksi. Sebagai produsen alat berat, Komatsu juga akan memberikan garansi operasi atas truk pembuang Komatsu yang menggunakan biodiesel dalam proyek ini.

Adapun Adaro akan menanam jarak dan tanaman bahan baku pada area reklamasinya dan menghasilkan biodiesel dari buah jarak itu. Biodiesel yang dihasilkan akan digunakan untuk bahan bakar truk pembuang Komatsu yang beroperasi di tambang batu bara Adaro. Adapun United Tractor sebagai distributor Komatsu di Indonesia akan menyediakan jasa suku cadang pendukung bagi truk pembuang Komatsu yang menggunakan biodiesel.

Target dari proyek ini adalah untuk mengoperasikan 100 unit truk pembuang Komatsu pada tahun 2012 dan seterusnya. Ketika 20 persen dari bahan bakar diesel diganti dengan biodiesel untuk 100 unit truk pembuang, diperkirakan 8.000 ton biodiesel akan dipergunakan setiap tahun. Penggunaan biodiesel sebanyak itu berkontribusi mengurangi sekitar 20.000 ton emisi karbon dioksida (CO2) atau kurang lebih setara dengan 10 persen emisi CO2 yang dihasilkan pabrik Komatsu di Jepang. Keberhasilan proyek ini dalam mengurangi emisi dinilai akan menjadi tonggak prestasi yang ingin dicapai Komatsu. ”Ini adalah proyek Komatsu yang pertama, memproduksi dan menggunakan biodiesel dengan bahan baku jarak,” ujar Sara. (**/SS)